Rabu, 22 September 2010

Perjalanan Ke Tempat “Kinodungkulan

SALAH SATU TEMPAT PERJALANAN

Sebuah

Salah satu tempat wisata di Bolaang Mongondow Selatan
Salah satu tempat wisata di Bolaang Mongondow Selatan
Perjalan ke Bolsel
Sebelum Bolaang Mongondow memasuki masa Punu’, Bogani yang berdiam di Polian (sekarang wilayah perkebunan Motoboi Kecil) memerintahkan anaknya untuk berburu. Sang anak pun menyeberangi sungai, menelusuri pegunungan Sikala dan mendaki gunung dan akhirnya tembus ke pegunungan sebelah. Alangkah aneh hari itu, buruan tak ada yang nampak. Saat berada di daerah yang sekarang dikenal sebagai Dumagin, dia menemukan batu yang aneh dan dia memerintahkan agar batu itu dibawa. Mereka melanjutkan berburu namun bahkan saat tiba dipantai, dia tak bertemu hewan. Di salah satu tempat datar, batu itu dipecahkan karena sangat berat untuk dibawa-bawa, daerah ini sekarang disebut Pinolosian. Mereka pun kembali dengan hanya membawa batu itu. Setelah Bogani Polian melihat batu yang dibawa, diketahuilah bahwa batu itu mengandung emas. Para Bogani diinformasikan tentang keberadaan batu ini dan sejak saat itu dilakukanlah perburuan batu emas. Tak lama kemudian muncullah pertambangan di Tobongon, kemudian Lanut yang sekarang dikelola oleh Avocet Bolaang Mongondow.
Tempat ditemukannya batu emas itu untuk beberapa lama menghilang. Sekarang, Avocet Bolaang Mongondow ingin mengelolanya.
Kisah ini cukup menyemangati saya ketika diperintahkan ke sana walau tetap berpuasa. Sebenarnya jalan yang dilalui anaknya Bogani Polian ini sudah terbuka dengan dibuatnya jalan dari bakan melalui Tonsile yang akhirnya sampai di Bolaang Mongondow Selatan. Namun yang kudengar, jalan ini sangat susah karena selain menanjak yang membuat motor bututku akan menyerah, juga jalannya belum begitu bagus. Akhirnya, setelah dipikir-pikir, kulalui saja jalan biasa yaitu Dumoga-Molibagu-Pinolosian.
Setelah melewati kampung cokelat, Matayangan, Bolsel menyambut kami dengan gunung di kiri-kanan. Dari gunung muncul mata air besar. Menurut cerita nenek, di masa lalu di mana mereka hanya bisa jalan kaki, kalau mereka ke Molibagu atau ke Pinolosian, mereka akan istirahat digunung yang membatasi Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Selatan ini, tak jauh dari mata air. Di sana ada gubug yang bisa dipergunakaan untuk istirahat dan memasak. Saat ini, gubug-gubugnya memang sudah tak ada tapi mata airnya masih banyak. Andai tak puasa, ingin juga rasanya mencicipi langsung air sejuk dari pegunungan ini.

Laut Bolsel yang memendam kekayaan
Laut Bolsel yang memendam kekayaan
Di sepanjang jalan pegunungan ini, ada beberapa tempat yang longsor, bahkan longsorannya nyaris meruntuhkan jalan. Dibeberapa tempat, para pekerja sedang mengerjakan proyek tanggul untuk menahan erosi yang lebih besar.
Selepas pegunungan, hawa pantai molibagu yang panas menyapa membuat tenggorokan cepat kering rasanya. Karena sudah sepakat akan mampir ketika pulang, kamipun hanya melihat sekilas Molibagu, Ibu Kota Bolsel.
Perjalanan ke Pinolosian ternyata sama seperti perjalanan ke Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dimana antar kampung masih diselingi hutan dan kebun. Jalan pun belum sebaik di seputar Molibagu. Kami masih bertemu jalan berlumpur longsoran kecil dari gunung.
Bolsel, terutama dari Molibagu ke Pinolosian memang mempunyai dataran yang kecil sehingga yang cukup berbahaya di musim penghujan. Beberapa tahun lalu, banjir banding di daerah ini menimbulkan kerugian materi yang cukup besar, bahkan ada nyawa yang menghilang.
Daerah ini sungguh indah, terutama pantainya. Setidaknya ada dua wisata pantai yang kami temukan yaitu, juga lautnya sangat kaya dan masyarakat nampaknya memanfaatkan karena disepanjang pantai terdapat perahu nelayan. Pohon kelapa memenuhi sepanjang jalan, juga buah-buahan terutama durian.
Luar biasa, daerah kinodungkulan ini ternyata mempunyai banyak potensi. Di sepanjang jalan saja potensinya sudah terlihat, apalagi diwilayah pedalaman. Menurut penuturan warga, daerah ini punya air terjun, pelabuhan alam yang indah, beragam komoditi pertanian yang sukses, emas yang masih tersimpan di perut bumi dan lain sebagainya. Sesungguhnya saya ingin mengunjungi semua tapi keluh orang puasa ternyata ada juga. Di Pinolosian pun kami hanya sampai di Lungkap.

Wisata pantai dipadu dengan pelestarian bakau
Wisata pantai dipadu dengan pelestarian bakau
Setelah menikmati alamnya serta berbincang dengan masyarakat yang ternyata banyak yang masih punya hubungan darah dengan kami, kami pun pulang. Kami mampir dulu di Molibagu. Selain melihat-lihat ibu kota kabupaten baru ini, kami juga membeli ikan di pasar ikan Molibagu. Sayang ikan tak begitu banyak, harganya agak mahal, Dompetku hanya mampu membeli untuk sekali sahur.
Oh ya, ada hal lain yang nyaris luput kutuliskan. Selain beraneka potensi, saat kami ke sana, daerah bekas kerajaan Bolaang Uki ini sedang menghadapi Pilkada putaran kedua. Beberapa warga berharap ada THR dari para kandidat. Tapi saya berharap yang terpilih adalah mereka yang tepat. Daerah ini punya potensi besar yang akan memakmurkan rakyat jika pemimpinnya bijak. Karena itu, rakyatlah yang merugi jika hanya menggadaikannya untuk THR yang hanya sekali. (Laporan Anuar Syukur)

Perjalanan ke tempat-tempat tersembunyi

PENGALAMAN KU DIDALAM PERJALANAN
 
8 Comments
Pada perjalanan aku kali ini, aku bersama beberapa teman mencoba menelusuri berbagai tempat di daerah ujung genteng yang berada di pesisir Jawa Barat. Perjalanan dimulai dari Jakarta pada tanggal 27 Juli 2010 pukul 11:30 malam. Kami sengaja memulai berkendaraan pada malam hari untuk menghindari kemacetan. Setelah berkendaraan selama 5 setengah jam kami tiba di kecamatan Surade kabupaten Sukabumi. Setiba di kecamatan ini kami beristirahat sejenak untuk melepas lelah sambil menikmati teh hangat dan kopi.
curug cikaso Setelah hari mulai terang sekitar pukul 06:30, kami melanjutkan perjalanan menuju curug Cikaso sebagai tujuan pertama kami. Untuk menuju lokasi ini kami menyewa perahu dan kebetulan karena masih musim penghujan debit air pada curug ini sangat besar. Pada curug Cikaso ini terdapat 3 buah aliran air yang berdampingan dan keindahannya tetap sama dengan saat pertama kali aku datang ketempat ini, namun disayangkan lokasi di curug ini mulai kotor dengan banyaknya sampah dan tempat-tempat berjualan yang mulai menjamur di lokasi ini.
curug cigangsa Setelah puas menikmati keindahan curug Cikaso pada pukul 08:00 kami melanjutkan perjalanan menuju curug Cigangsa dan sebelum menuju curug Cigangsa ini kami sempatkan untuk sarapan di daerah Surade. Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam kami tiba di curug Cigangsa. Untuk menuju curug Cigangsa ini kami menyebrangi sungai cigangsa ini dengan berhati-hati, hal ini dikarenakan juga dengan tingginya debit air pada sungai ini. Kami berjalan melalui ladang penduduk dan turun melalui jalan setapak untuk mencapai lokasi curug ini. Curug Cigangsa ini masih lebih baik dibandingkan dengan curug Cikaso karena tidak ada tumpukan sampah di tempat ini, namun mungkin pengelolaan rute menuju lokasi curug ini yang harus diperbaiki dan ditingkatkan oleh masyarakat setempat.
pantai mina Setelah selesai mengunjungi curug Cigangsa, pada pukul 11:30 kami menuju pantai Mina dan tiba di pantai ini pada pukul 12:30. Setelah berfoto-foto sejenak di pantai Mina ini kami melanjutkan perjalanan menuju Ujung Genteng dan tiba pada pukul 14:00. Dan kami sempatkan mampir di warung makan di sekitar pantai untuk menyantap makan siang. Setelah menikmati makan siang kami menuju ke penginapan dan penginapan yang kami pilih adalah pondok Hexa dan beristirahat setelah lelah menempuh perjalanan panjang.
pantai cibuaya Pada sore hari kami menuju pantai Cibuaya untuk menikmati suasana pantai dan sunset tentunya. Lama perjalanan dari pondok Hexa ke pantai Cibuya sekitar 40 menit dengan mengendarai mobil. Setiba di pantai Cibuya tampak juga beberapa turis asing sedang asik bermain surfing dan juga banyak turis-turis lokal yang sedang menikmati keindahan pantai Cibuya pada sore hari ini. Dan pada pukul 18:30 kami kembali ke penginapan untuk beristirahat karena jadwal kami esok hari sangat padat, yaitu mengunjungi tempat-tempat tersembunyi yang memang sejak awal kami rencanakan.
curug ciruti Pada tanggal 29 Juli 2010 pukul 09:00 kami meninggalkan peginapan dan menuju Curug Ciruti dengan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan. Untuk menuju lokasi curug ini kami melalui pematang sawah penduduk yang semakin lama semakin turun dan curam dan setelah berjalan kaki sekitar 1 jam perjalanan kami tiba di curug Ciruti ini. Curug Ciruti ini nampak indah dan mempesona saat kami pertama kali mencapainya. Kami pun segera mengabadikan foto-foto curug Ciruti ini dikarenakan hari semakin siang dan kami pun harus menuju ke lokasi lain yang tidak kalah indahnya.
bendungan ciletuhcurug sodong & curug cikantekmenuju curug sodong & curug cikanteh Pada pukul 11:45 kami melanjutkan perjalanan menuju curug Sodong dan curug Cikantek, dalam perjalanan menuju ke 2 curug ini kami melalui bukit Panenjoan, dan pemandangan perbukitan yang sangat indah juga jalan yang kami lalui sangat berliku dan banyak juga beberapa bagian jalan yang rusak. Sebelumnya kami sempatkan mampir sejenak di bendungan Ciletuh untuk berfoto-foto. Setelah menempuh 2 jam perjalanan kami akhirnya tiba di desa terakhir untuk menuju curug tersebut. Setelah menyiapkan logistik untuk dibawa dan guide lokal sebagai pemandu, maka kami memulai perjalanan menuju curug sodong dan curug cikantek.
curug ngelai Tujuan pertama kami adalah curug Cikantek hal ini dikarenakan lokasinya cukup jauh dan sulit dijangkau, untuk menuju curug Cikantek ini kami harus melalui semak belukar, menyebrangi sungai serta menyusuri sungai dengan batu-batuannya yang licin. Lama perjalanan sekitar 1 jam untuk menuju curug ini dan semua rasa lelah yang kami rasakan seakan sirna saat kami tiba du curug Cikantek ini. Kami sangat takjub dengan ketinggiannya dan debit airnya yang besar, juga karena kejernihan airnya yang sangat indah. Cukup lama kami berada di curug Cikantek ini sambil menikmati bekal yang kami bawa sebelumnya.
curug sodong Karena hari sudah menjelang sore maka kami memutuskan untuk kembali menuju perkampungan penduduk dan dalam perjalanan pulang ini kami sempatkan mampir di curug Sodong yang juga terkenal dengan keindahahnnya. Rute yang kami tempuh tidak jauh berbeda saat kami menuju curug Cikantek tadi, tetap dengan menembus semak belukar dan jalanan yg licin serta medan yang berat membuat kami cukup kelelahan. Sesampainya di curug Sodong kami beristirahat sejenak dan tentu saja juga kami sempatkan untuk berfoto-foto di curug Sodong ini.
Setelah semua selesai kami kembali ke desa Cikanteh dan tiba pada pukul 18:00, setelah tiba di desa Cikanteh kami beristirahat sejenak dirumah penduduk. Dan sekitar pukul 18:30 malam kami meninggalkan desa Cikanteh untuk kembali menuju Jakarta dengan melalui Pelabuhan Ratu dan tiba di Jakarta pada pukul 03:00 dini hari. Hahaha…. sungguh perjalanan yang melelahkan dan menyenangkan, lain kali kami akan kembali ke tempat-tempat ini untuk menikmati keindahannya.
pantai cibuaya Terima kasih kepada : Harun, Cath, Umro, guide di ujung genteng dan masyarakat di desa Cikanteh.

PERJALANAN

PENGERTIAN DARI  TREVELING
Artikel ini adalah tentang perjalanan. For other uses, see Travel (disambiguation) . Untuk penggunaan lain, lihat Perjalanan (disambiguasi) .
Buses are a common means of traveling by road. Bus merupakan sarana umum bepergian dengan jalan.
A statue dedicated to the traveller in Oviedo , Spain Sebuah patung yang didedikasikan untuk musafir di Oviedo , Spanyol
Travel is the movement of people between relatively distant geographical locations for any purpose and any duration, with or without any means of transport . Perjalanan adalah pergerakan orang antara geografis relatif jauh lokasi untuk tujuan dan durasi apapun, dengan atau tanpa sarana transportasi . Travel also includes relatively short [ 1 ] stays between successive movements. Perjalanan juga termasuk yang relatif singkat [1] tetap antara pergerakan berturut-turut. Movements between locations requiring only a few minutes are not considered as travel. Mutasi antara lokasi hanya membutuhkan beberapa menit tidak dianggap sebagai perjalanan. As an activity, "travel" also covers all the activities performed during a travel (movement). Sebagai suatu kegiatan, "perjalanan" juga mencakup semua kegiatan yang dilakukan selama perjalanan (gerakan).
Travel may be local, regional, national (domestic) or international . Perjalanan mungkin lokal, regional, nasional (domestik) atau internasional . In some countries, non-local internal travel may require an internal passport , while international travel typically requires a passport and visa . Di beberapa negara, non-lokal perjalanan internal mungkin memerlukan paspor internal , sementara internasional perjalanan biasanya memerlukan paspor dan visa .
Travel can be for recreational purposes, for tourism , to visit people, for business or for commuting , and may occur for numerous other reasons, such as to obtain health care, migration, fleeing war, etc. Travel may occur by human-powered transport such as walking or bicycling , or with vehicles , such as airplanes , private transport , public transport , automobiles and trains . Perjalanan dapat untuk rekreasi tujuan, untuk pariwisata , untuk mengunjungi orang-orang, untuk bisnis atau untuk Komuter , dan mungkin terjadi karena berbagai alasan lain, seperti untuk mendapatkan perawatan kesehatan, migrasi, melarikan diri dari perang, dll Perjalanan mungkin terjadi dengan transportasi bertenaga manusia seperti berjalan atau bersepeda , atau dengan kendaraan , seperti pesawat terbang , kendaraan pribadi , angkutan umum , mobil dan kereta api .
A round trip is a particular type of travel whereby a person moves from his/her usual residence to one or several locations and returns. A round trip adalah jenis tertentu dari perjalanan dimana seseorang bergerak dari / tinggal biasa nya ke satu atau beberapa lokasi dan kembali. A trip can also be part of a round trip . perjalanan juga dapat menjadi bagian dari round trip .